Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘kehidupan’

tpcSungguh, saya terharu ketika dikontak Pak Gempur, Minggu sore, 25 Januari yang lalu. Masih berada di wilayah Gunung Kelir dalam rangkaian “Ziarah Wali Bloger Timur-Tengah”, beliau menyampaikan keinginan mengajak teman-teman dari TPC Surabaya untuk bersilaturahmi ke rumah. Wah, tentu saja keinginan teman-teman TPC itu langsung saya sambut dengan senang hati. Saya pun tak sabar menanti kehadiran rombongan sahabat yang selama ini sebagian besar baru saya kenal lewat dunia maya itu. Kontak via HP terus saya lakukan.

Di tengah guyuran hujan, pukul 21.00 WIB saya siap menjemput Pak Gempur, dkk. di tempat yang telah kami sepakati. Agak lama saya menunggu mobil “peziarah” yang melintas. Namun, lantaran hujan dan remang-remang, mata saya tak sanggup memastikan mobil rombongan yang melintas. Perasaan saya baru tenang setelah dikontak Pak Gempur. Walah, ternyata mobil rombongan sudah parkir di depan kantor Polres Kendal. Tanpa basa-basi, mereka segera saya ajak membuntuti saya menuju ke gubug. Alhamdulillah, seperti mimpi, rombongan sahabat TPC itu akhirnya tiba juga.

tpc2Karena kami memang keluarga sederhana, tak banyak suguhan yang bisa saya sajikan untuk sahabat-sahabat bloger itu. Silaturahmi itu benar-benar merupakan sebuah kehormatan buat kami sekeluarga. Dalam cuaca selama perjalanan ziarah, mereka tak menyurutkan langkahnya untuk mampir ke gubug saya yang sumpek. Maka, setelah saling “tabur pesona”, obrolan pun tumpah. Perbincangan seputar dunia bloging, engine blog, perjalanan selama ziarah, dan berbagai obrolan lain.

Setidaknya, ada 15 sahabat bloger TPC yang berkenan hadir. Berikut ini daftarnya! (Mohon maaf jika ada yang salah sebut nama dan link-nya.)

  1. Fayyas
  2. Udin
  3. Pandu Gilas A
  4. Arul
  5. Anang
  6. Dior/Diorockout
  7. Dias/Dedi
  8. Frenavit Putra
  9. Ardyansah
  10. Andy MSE
  11. A. Ghofur
  12. Fithra
  13. K.u.c.l.u.k
  14. Novianto
  15. Mieznk

Sahabat-sahabat bloger itu saya sarankan untuk bermalam saja di gubug kami. Namun, lantaran perjalanan panjang itu masih terus berlanjut, kami tak kuasa mencegahnya. Mereka telah ditunggu sahabat-sahabat Loenpia.net yang juga telah menanti. Mereka pun segera meninggalkan gubug kami sekiar pukul 23.00 WIB di tengah guyuran hujan yang juga belum mereda. Saya dan istri hanya bisa melepas kepulangan mereka dengan doa, semoga perjalanan ziarah itu berlangsung lancar, sukses, dan selamat.

Sekali lagi kami sekeluarga mengucapkan terima kasih dan mohon maaf jika hanya bisa memberikan sambutan ala kadarnya. Semoga pertemuan dan silaturahmi semacam ini masih terus berlanjut pada waktu-waktu mendatang. Bravo TPC, selamat atas suksesnya perjalanan ziarah bloger Timur-Tengah. ***

Read Full Post »

hostguruBisa jadi terkesan bombastis kalau blog ini menggunakan judul: “Mendaki Pelangi” dengan tag: “Menatap Matahari”. Tidak membumi, jadinya, hehehe … Haks, benar juga, karena pelangi sendiri jarang bersentuhan dengan bumi. Dia hanya muncul ketika hujan atau gerimis terkuak dari pintu langit, lantas dalam waktu yang bersamaan, matahari muncul. Sinarnya menerpa guyuran hujan hingga berimbas pada munculnya spektrum warna-warni. Meski beraneka warna, warna-warna pelangi memberikan sentuhan keindahan yang memesona dan eksotis. Pelangi bisa melambungkan khayal seorang pengarang hingga ke titik batas imajinasi yang paling limit. Demikianlah idealnya perbedaan itu. Bisa menumbuhkan dinamika. Tidak menang-menangan; tidak menganggap orang yang tidak sependapat sebagai sosok yang mesti dimusuhi.

Mengapa mesti mendaki? Kalau sejenak kita melakukan refleksi, sebuah institusi bernama negara-bangsa (nyaris) tak pernah selesai. Negara dan bangsa dibangun lintasgenerasi yang memiliki kesinambungan sejarah. Negara-bangsa juga tidak mewujud begitu saja dalam tataran praksis kehidupan. Negara dan bangsa mana pun akan terus berproses untuk menemukan mimpi-mimpinya.

Mungkin terlalu berlebihan kalau mengaitkan kehadiran blog ini dengan “warna-warni pelangi” dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, sebagai rakyat jelata yang selalu risau oleh berbagai praktik kekerasan yang marak terjadi akibat perbedaan pendapat berbasiskan sentimen kesukuan, agama, ras, atau antarkelompok, rasanya tidak salah kalau saya sekadar ikut memberikan “saksi” melalui tulisan-tulisan yang berawal dari pemikiran-pemikiran naif saya.

Semoga kehadiran blog ini bisa ikut memberikan seberkas warna dalam spektrum warna-warni kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Tak lupa, saya mengucapkan terima kasih kepada Mas Budiono yang telah berkiprah ikut andil memajukan pendidikan di negeri ini dengan memberikan layanan hosting gratis 100% kepada 20 orang guru. Semoga upaya mulia ini mendapatkan sambutan hangat dari rekan-rekan sejawat.

Kepada sahabat-sahabat bloger saya ucapkan selamat datang di gubug saya yang baru, semoga bisa makin memperat jalinan silaturahmi dan semangat untuk berbagi. Demikian juga kepada para pengunjung, saya ucapkan sugeng rawuh, semoga jalinan silaturahmi secara maya ini bisa menjadi media untuk saling bercanda dan berdiskusi. Yaps, selamat mendaki pelangi dan menatap matahari!

Salam kreatif,

Sawali

Read Full Post »