Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘ngeblog’

dagdigdug.comSaya tidak tahu pasti alasan dagdigdug.com (melalui Mbak Dita) memprofilkan saya sebagai bloger terpilih di situs layanan blog hosting untuk siapa saja yang berminat terhadap blog itu. Ketika Mbak Dita meminta saya melakukan konfirmasi via email, saya sempat ragu, apakah memang layak bloger ndesa dan katrok seperti saya diprofilkan? Namun, lantaran Mbak Dita cukup serius, akhirnya permohonan untuk wawancara via YM saya sanggupi pada Selasa, 24 Maret 2009 pukul 16.00 sesuai kesepakatan. Banyak hal yang kami perbincangkan, khususnya yang berkaitan dengan aktivitas ngeblog.

Hmmm … sesungguhnya, aktivitas ngeblog baru saya mulai sekitar Juni 2007 ketika koneksi internet benar-benar masih sangat terbatas. Satu-satunya koneksi internet yang bisa saya akses baru sebatas lewat warnet. Namun, agaknya warnet belum bisa “memanjakan” saya dalam mengakses internet, sehingga saya beralih menggunakan HP CDMA. Lewat CDMA, saya bisa lebih nyaman dalam melakukan browsing dan berkenalan dengan blog. Namun, sungguh celaka, dengan operator seluler yang ada, kantong saya sering jebol. Saya mesti menyisihkan duwit sekitar 700-an ribu sekadar untuk melampiaskan naluri ngenet. Alhasil, saya menghentikan total aktivitas internet saya hampir sebulan lamanya, hingga akhirnya ada seorang teman yang menawari saya untuk menggunakan broadband unlimited dengan harga yang cukup miring. Saya hanya mengeluarkan 175 ribu-an perbulan dengan koneksi tanpa batas.

Sejak saat itu, semangat saya untuk kembali bersentuhan dan berselancar di dunia maya kembali tumbuh. Naluri untuk ngeblog pun terus mengusik saya hingga akhirnya pada Juli 2007 saya mulai total untuk ngeblog di Jalur Lurus. Sejak saat itu, saya mulai berkenalan dengan banyak sahabat bloger dari berbagai penjuru nusantara secara lintasbudaya dan lintasgeografis. Aktivitas blogwalking menjadi rutinitas keseharian di sela-sela tugas utama saya sebagai seorang guru.

Awal 2008, saya belajar mengelola domain sendiri di sawali.info. Jujur saja, saya agak ragu untuk meninggalkan blog Jalur Lurus yang sudah memberikan banyak pelajaran berharga buat saya tentang bagaimana membangun jaringan silaturahmi dan semangat berbagi melalui blog. Namun, atas saran dan masukan dari beberapa sahabat bloger, akhirnya saya memutuskan untuk total mengelola blog sawali.info. Namun, agaknya satu blog belum bisa memuaskan ”keserakahan” naluri saya untuk ngeblog. Mulai November 2008, saya membeli domain baru sawali.us dengan hosting gratis dari deteksi.info yang khusus digunakan untuk guru. Bulan-bulan berikutnya, saya juga memburu beberapa domain gratis dari co.cc dan hosting gratis dari 0fees.net atau 0lx.net untuk blog sawali.co.cc dan mgmpbismp.co.cc. Saya juga membuatkan blog sekolah di smp2pgd.0fees.net yang adminnya sudah saya serahkan kepada staf TU. Terakhir, saya juga memegang admin blog agupenajateng.net (untuk sementara) sebagai media komunikasi bagi rekan-rekan sejawat yang tergabung dalam Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Provinsi Jawa Tengah.

Begitulah aktivitas ngeblog saya selama dua tahun terakhir ini. Meski harus menyisihkan waktu untuk membangun semangat berbagi dan bersilaturahmi, saya merasakan bahwa blog bisa menjadi ”rumah” maya yang nyaman untuk untuk meng-upgrade diri. Reviuw profil saya di dagdigdug.com selengkapnya silakan baca di sini. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Tim Internet Sehat 2009 yang telah memberikan penghargaan Internet Sehat Blog Award (ISBA) 2009 untuk kategori mingguan “Education Blog” pada periode Selasa (24/03/2009) untuk blog sawali.info, meskipun saya sendiri sangat yakin banyak blog lain yang lebih layak untuk mendapatkan penghargaan itu. Sekadar informasi, blog Pak Marsudiyanto (Guru SMA 1 Kendal) juga mendapatkan penghargaan yang sama dari Tim Internet Sehat 2009 untuk kategori ”inspiring blog”.

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada sahabat-sahabat bloger yang telah berkenan menjalin silaturahmi secara maya, yang kemudian sering berlanjut melalui kopi darat (kopdar). Semoga kehadiran blog di dunia maya benar-benar bisa ikut berkiprah dalam memberikan pencerahan dan pencerdasan kepada publik. Nah, salam ngeblog, salam kreatif, dan salam budaya! ***

Read Full Post »

agregatorpersonalSelain mempersiapkan blog agregator Agupena Jawa Tengah, saya juga menyempatkan diri untuk membuat blog agregator personal. Blog ini berisi postingan-postingan sahabat yang sebagian besar alamat feed/rss blognya sudah saya langgan melalui google reader. Kehadiran blog agregator saya harapkan bisa bermanfaat bagi saya pribadi dan sahabat-sahabat pengunjung yang ingin mengikuti update terbaru dari postingan-postingan sahabat. Karena terbatasnya waktu, saya belum bisa sempat memasukkan alamat feed/rss blog sahabat-sahabat bloger. Untuk itu, sahabat-sahabat bloger yang menginginkan agar postingannya masuk ke blog agregator personal saya, silakan memasukkan alamat blognya di halaman komentar di sini. Postingan-postingan sahabat yang sudah masuk sejak blog ini dibuat bisa dilacak di halaman arsip.

Blog agregator ini saya buat dengan menggunaan engine wordpress, memanfaatkan plugin feedwordpress. Sedangkan, domain dan hostingnya saya ambil dari ad-on domain sawali.us melalui cpanel yang hostingnya saya dapatkan secara gratis dari deteksi.info.

Keuntungan yang bisa diperoleh dengan memasukkan alamat feed/rss blog ke sebuah blog agregator adalah backlink otomatis. Backlink otomastis ini diperoleh berdasarkan permalink asli dari blog yang saya langgan, sehingga begitu diklik judul postingannya, kita akan langsung diarahkan ke blog yang bersangkutan. Dengan cara demikian, setidak-tidaknya blog agregator bisa ikut membantu sahabat-sahabat bloger dalam menaikan rank blognya. Melalui blog agregator pula, kita bisa membaca banyak postingan –meski baru sebatas ringkasan feed-nya—tanpa harus berkunjung satu per satu ke blog yang hendak kita tuju.

Kehadiran blog agreator personal ini lebih saya maksudkan untuk lebih mengakrabkan jalinan silaturahmi antarbloger. Feed-feed postingan yang tampil hanya bisa dibaca di halaman depan saja. Jika ingin membaca postingan secara utuh, kita cukup mengklik judunya, sehingga kita akan langsung dibawa ke blog aslinya. Sahabat-sahabat yang suka blogwalking bisa memanfaatkan blog personal ini untuk mengikuti update terbaru dari blog langganan saya.

Semoga bermanfaat! Salam ngeblog, salam budaya, dan salam kreatif!

Read Full Post »

Sulitnya Berbuat Adil!

Saya tidak tahu, apakah idiom yang menjadi judul postingan ini, hanya berlaku untuk diri saya sendiri atau juga berlaku bagi orang lain. Yang pasti, sekadar hanya untuk mengelola blog saja, betapa sulitnya saya berbuat adil. Apalagi, dalam ranah kehidupan yang lain. Saya hanya bisa membayangkan, betapa repotnya seorang lelaki yang hobi berpoligami, hehehe …. Mengurus satu istri saja seringkali dibuat repot, apalagi dua, tiga, atau empat.

Kesulitan saya kian menjadi-jadi ketika blog yang satu ini menderita sakit, hiks. Beberapa kali tidak mau disapa tetangga. Hanya berdiam diri, tanpa tahu harus berbuat apa. Berkali-kali saya tanya, dia juga tak mau menjawab.

Catatan Sawali Tuhusetyacoretan penablog mgmp

Ya, ya, ya. Penyakit itu muncul secara mendadak. Entah, tiba-tiba saja setiap kali ada sahabat yang meninggalkan jejak komentar selalu ditolak. Bahkan, saya sendiri pun tak bisa merespon komentar para sahabat yang masuk. Saya sudah berusaha mencari penyebabnya, bahkan sempat beberapa kali melakukan instal ulang wordpress 2.7 secara manual maupun menggunakan plugin wordpress automatic upgrade. Namun, agaknya hal itu sia-sia. Akhirnya, saya menghubungi para dokter, termasuk kepada pihak hosting, bahkan juga kepada Mas Jauhari, via email.

Nah, berdasarkan email dari Mas Jauhari, saya tiba-tiba saja kepikiran untuk men-disable semua plugin yang saya gunakan. Lantas, saya coba untuk mencoba berkomentar setelah menggunakan theme default. Aha, cling! Ternyata bisa. Ini artinya, ada plugin yang tak mendukung kinerja wordpress 2.7. Dengan sedikit bersabar, saya menguji plugin satu persatu. Oh, ketahuan. Ternyata yang menjadi penyebab kolapsnya komentar di blog sawali.info adalah plugin akismet. Setelah saya lepas, komentar bisa langsung melenggang. Untuk menangkal spam, akhirnya saya menggunakan plugin mathematic antispam, meski kurang begitu efektif untuk membendung serangan spam yang seringkali datang bertubi-tubi.

Itulah sebabnya, beberapa blog yang saya kelola, seperti blog ini, blog sawali.co.cc, dan blog MGMP tidak sempat saya urus, hehehe … Mohon maaf atas ketidaknyamanan berkomentar di blog sawali.info. Terima kasih atas perhatian sahabat semua.

Oh, ya, selamat bertahun baru 1430 H dan 2009 Masehi, semoga tahun mendatang memberikan banyak berkah dan membawa dampak perubahan yang postif dalam kehidupan kita. Salam ngeblog. ***

Read Full Post »

Mencoba QuickPress

quickpressSeperti pernah saya posting di sini bahwa wordpress 2.7 tampil beda, terutama pada menu wp-admin. Yang paling mencolok adalah kelengkapan fiturnya yang interaktif sehingga kita bisa langsung masuk ke menu yang diinginkan, tanpa harus masuk ke halaman tertentu. Salah satu fitur yang menarik adalah quickpress. Saya baru mencobanya dalam postingan kali ini.

Toolbarnya memang sangat terbatas. Tak ada tool untuk style font dan semacamnya. Kita hanya disediakan tool untuk meng-upload gambar, video, musik, atau media yang lain.

Untuk kepentingan SEO, kita hanya disediakan spase “tags”. Lantas di bawahnya disediakan tombol save draft, cancel, dan publish. Hanya itu. Namanya saja quickpress, jadi serba sederhana, praktis, dan lebih mengutamakan kecepatan memosting tulisan.

Dalam pemahaman awam sawa, fitur quickpress ini sangat cocok digunakan dalam situasi tergesa-gesa atau keterbatasan bandwith. Jika menginginkan tulisan kita lebih SEO-friendly, kita mesti menyuntingnya melalui halaman text-editor.

Nah, tulisan singkat ini dipublish dengan menggunakan quickpress, sekaligus menguji fitur yang disediakan oleh wordpress 2.7. Sayang, kan, kalau sudah disediakan fitur, tetapi belum pernah mencobanya? Nah, bagaimana dengan Sampeyan? Sudahkah mencoba menggunakan fitur ini? ***

Read Full Post »

wp2Belum lama berselang wordpress memberikan rekomendasi kepada para penggunanya untuk meng-upgrade wordpress versi 2.6.5, kini sudah muncul rekomendasi terbaru untuk meng-upgrade versi 2.7. WordPress 2.7 versi beta memang sudah lama diperkenalkan kepada publik. Yang ingin mencoba sudah bisa menginstal-nya. Namun, agaknya WP 2.7 versi beta masih mengandung beberapa kelemahan. Salah satu di antaranya adalah banyaknya plugin yang tidak bisa mendukung sepenuhnya engine WP terbaru itu.

Agaknya penyedia engine WP cukup responsif terhadap masukan dari para penggunanya. Setelah muncul banyak masukan, rupanya telah terjadi beberapa perbaikan. Setelah dianggap cukup stabil untuk digunakan, akhirnya WP 2.7 diluncurkan juga.

Berdasarkan amatan awam saya, perubahan drastis dari versi 2.7 ini adalah tampilan fitur pada wp-admin yang lebih lengkap dan interaktif. Pada menu dashboard, misalnya, selain terjadi perubahan struktur tampilan, juga ada tambahan fitur baru, yakni kemudahan dalam memosting tulisan melalui fitur quickpress. Jadi, tidak perlu harus repot-repot masuk ke halaman post di wp-admin. Tata letak fitur-fitur yang ada di menu dashboard juga bisa kita atur sesuai selera dengan cara melakukan drag pada fitur yang akan kita ubah posisinya. Perubahan tampilan ini juga ada pada menu-menu dashboard yang lain. Yang jelas, dari sisi tampilan, wp 2.7 benar-benar tampil beda; lebih “bersahabat” dan memanjakan penggunanya.

Seperti ketika meng-upgrade engine wordpress yang lain, saya sangat terbantu dengan hadirnya plugin WordPress Automatic Upgrade. Plugin ini (nyaris) sempurna dalam meng-upload file-file yang terdapat dalam WP versi terbaru. Semuanya berjalan serba otomatis. Hanya dengan menekan tombol next task, kita akan dibawa pada kemudahan proses instalasi yang (nyaris) tanpa cacat. Nah, sudahkan Sampeyan meng-upgrade WP versi 2.7? ***

Read Full Post »

wpHarus diakui, wordpress termasuk salah satu engine blog yang amat memanjakan penggunanya. Belum lama wordpress versi 2.6.3 diluncurkan, kini versi 2.6.5 sudah bisa dinikmati. Bahkan, meski masih dalam versi beta, versi 2.7 juga sudah bisa dicoba untuk diinstalasi. Saya pernah juga mencoba menggunakan wordpress versi 2.7, sayangnya ada beberapa plugin yang kurang “bersahabat” dengan versi 2.7, sehingga terpaksa saya copot dan kembali ke versi 2.6.

Saya sendiri belum melihat perbedaan yang begitu signifikans antara versi 2.6.5 dan versi 2.6.3. Struktur dasbor tak jauh berbeda. Hanya karena direkomendasikan untuk di-upgrade, maka dengan memanfaatkan plugin WordPress Automatic Upgrade saya segera menginstalnya.

Jujur saja, kehadiran WordPress Automatic Upgrade ini, menurut saya, sangat membantu kita dalam melakukan proses instalasi. Semua proses berlangsung secara otomatis. Kita hanya mengunduh wordpress versi terbaru, lantas tinggal meng-klik link next-task yang disediakan. Kita tak perlu repot-repot harus melakukan backup database atau menonaktifkan plugin seperti kalau kita melakukan upgrade manual lewat FileZilla Ftp, misalnya. Hanya dalam beberapa menit, proses instalasi berlangsung (nyaris) tanpa cacat.

revSelain melakukan upgrade wp, saya juga berganti theme dengan menggunakan jasa baik desainer Brian Gardner. Menurut saya, desain theme karya Brian Gardner memang dirancang khusus seperti dalam bentuk majalah. Kita bisa dengan mudah menampilkan image pada halaman utama (homepage) hanya dengan melakukan kopipaste url image yang kita upload ketika sedang memosting tulisan melalui Custom Field, sebuah fitur yang belum saya temukan lewat theme karya desainer yang lain.

Selain tampil dalam bentuk majalah, kode-kode CSS dan html/xhtml theme revolution karya Brian Gardner juga gampang di-oprek. Dengan menggunakan CSS dan html validator yang dikeluarkan oleh W3C, theme ini akhirnya bisa terbebas dari kode-kode yang error. Hanya dibutuhkan sedikit waktu untuk mencermati kode-kode tag yang membuat file berekstensi .css dan .php error atau mendapatkan peringatan (warning). ***

Read Full Post »

Entah dari mana dan sejak kapan budaya pemberian award kepada sesama bloger itu dimulai. Sejak awal ngeblog sekitar setahun yang lalu, budaya semacam itu agaknya sudah muncul, meski dengan tampilan dan wujud yang berbeda. Saya pribadi menganggap pemberian award semacam ini merupakan wujud apresiasi kepada sesama bloger untuk membangun semangat persahabatan dan silaturahmi. Dari budaya semacam ini, suasana kompleks blogosphere jadi lebih dialogis dan interaktif dengan saling memberikan tautan balik, sehingga budaya saling berkunjung dan silaturahmi secara maya bisa lebih terbangun dengan baik.

kurniaBegitulah, secara tak terduga, saya mendapatkan award dari empat sahabat bloger, yakni dari Mas Kurnia, Mbak Putri, Mas Fajar, dan Mas Zoel, yang belum pernah saya temui di darat. Tentu saja, saya senang mendapatkan award semacam itu, hehehe …. Setidaknya, bisa menjadi indikator bahwa kehadiran saya di dunia maya sudah mereka kenal *halah*. Namun, sebelumnya mohon maaf kepada sahabat-sahabat bloger yang telah berkenan memberikan award itu. Postingannya bukan saya muat di blog sawali.info, melainkan di blog ini. Alasannya, selain baru saja memosting tentang Refleksi Menjelang Hari Guru 2008, saya juga pernah memosting soal tag award di sawali.info. Alasan lain, saya juga numpang promosi untuk blog ecek-ecek yang baru ini, berkat jasa baik dari deteksi.info yang telah memberikan layanan hosting gratis. Sekali lagi mohon maaf jika kurang berkenan.

putri

Seperti halnya isi postingan teman-teman yang telah memberikan award itu, saya akan sedikit memaparkan latar belakang titel blog, tagline, dan jenis tampilannya. Yap, semula, saya menamai blog ini dengan Mendaki Pelangi dengan tagline menatap matahari. Namun, setelah saya renungkan *halah* agaknya pilihan kata “mendaki” kurang begitu cocok dengan makna harfiahnya, sehingga saya ganti menjadi “Meniti Pelangi”.

Mengapa mesti Pelangi? Ya, ya, ya. Sejak kecil, saya suka pelangi. Warna-warni “Mejikuhibiniu”-nya indah. Lagu “Pelangi” sungguh menginspirasi saya hingga sekarang bahwa dunia memang penuh warna. Jika dipadukan dengan baik akan mampu menghasilkan paduan dan komposisi warna yang indah dan eksotis. Itulah sesungguhnya kenyataan sosial yang tak terbantahkan di negeri ini. Ibarat pelangi, bangsa kita memiliki kekayaan etnis yang luar biasa. Dari ujung Barat hingga ujung Timur, dari Utara hingga Selatan, setiap daerah memiliki kekayaan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal yang berbeda. Jika potensi etnik dan sosial ini bisa dipadukan dengan baik, pasti akan memberikan warna Indonesia yang lebih indah dan eksotis, bukannya menjadi pemicu konflik dan kekerasan berbasiskan sentimen kesukuan atau unsur-unsur primordial lainnya.

fatar

Mengapa pula menggunakan kata “Matahari”? Ya, bagi saya, matahari adalah simbol harapan. Dengan menatap matahari, kita akan memiliki optimisme hidup. Kita masih memiliki harapan untuk bisa hidup berdampingan secara damai di tengah perbedaan etnis dan latar belakang sosial. Nah, kelahiran blog ini, sesungguhnya terilhami dari situasi semacam itu. Isinya hanya berupa pemikiran-pemikiran naif saya soal hidup dan kehidupan yang terbagi dalam kategori: religi, sosial, budaya, refleksi, edukasi, blog, dan sastra.

Mengenai tampilan, saya memang pengagum berat desainer Brian Gardner. Produk-produk Revolution Theme-nya, menurut saya, nyaman dilihat, enteng loadingnya, dan gampang dioprek. Latar home dan post, saya cenderung menyukai warna putih terang, sehingga pembaca tak perlu repot menekan tombol ctrl+ ketika membacanya, hiks.

Nah, sekarang, kira-kira siapa yang harus menerima award ini berikutnya? Aduh! Mohon maaf, saya tidak mau membebani sahabat-sahabat bloger. Pemberian award semacam ini sesungguhnya kan merupakan sebuah bentuk apresiasi. Saya khawatir lemparan award akhirnya justru akan menjadi beban karena mesti mengerjakan PR, hehehe …. Oleh karena itu, saya ingin memberikan award ini selanjutnya kepada sahabat-sahabat bloger yang pernah berkunjung di blog ecek-ecek ini, tanpa harus mengerjakan PR. Semata-mata hanya merupakan bentuk apresiasi saya terhadap sahabat-sahabat maya yang telah berkenan meninggalkan jejak komentar di blog ini.

Berikut ini adalah nama-nama bloger yang pernah meninggalkan jejak komentar di blog ini sehingga sangat layak untuk mendapatkan lemparan award selanjutnya.

abdal malik | achmad sholeh | afwan auliyar | Anang | andif | Andy MSE | Ardy Pratama | aRuL | Benny | Bu Any | cah sholihah | ciwir | dadan | Daniel Mahendra | dikma | EEng | endar | gajah_pesing | Gelandangan | genthokelir | goenoeng | hendra | heri | ibnukus | isnuansa | konsultasi kesehatan | mantan kyai | marshmallow | marsudiyanto | Mas Koko | masarif | mascayo | masDan | maseko | Masenchipz | mikekono | nico kurnianto | omahseta | Rajawali kecil | rezki | rian | rochmaniac | Ronggo | spydeeyk | Suwahadi | suwung | Timun | Toga | utchanovsky | wahyubmw | Wongbagoes |

Mohon maaf jika ada yang lupa saya sebut. Terima kasih dan salam kreatif! ***

Read Full Post »

Blog Tanpa Adsense?

Dalam komentarnya pada postingan di sini, Mas Andy SME, memberikan masukan agar blog baru ini sebaiknya tidak dipasangi adsense. Hmmm …. sebuah masukan dan saran yang menarik. Terima kasih, Mas Andy. Saya jadi teringat tentang standar web. Berdasarkan amatan awam saya, blog-blog berstandar web seperti daniiswara.net atau maseko.com umumnya tidak dipasangi adsense. Hal ini bisa dimaklumi, sebab kode-kode adsense kebanyakan menggunakan kode script yang tidak lolos uji validasi standar web sehingga cenderung dihindari.

Meski sudah setahun lebih melakukan aktivitas ngeblog, jujur saja, saya masih sangat awam tentang blog berstandar web. Berdasarkan analisis sakuiweb, ada beberapa aspek yang digunakan untuk mengukur sebuah blog bertsandar web atau tidak.

  1. Markup validitas kode html (HyperText Markup Language): Tool ini digunakan untuk menguji validitas kode html/xhtml yang ada dalam blog. Validator kode html/xhtml yang sering digunakan adalah Markup Validation Service yang dikeluarkan oleh w3c . Yang diuji adalah kode-kode html, terutama kode berekstensi .php, mulai header hingga footer yang berkaitan dengan kode-kode tag html, seperti penggunaan kode: div, ol, li, ul, span, br, a href, img src, atau alt. Jika penggunaan kode-kode dalam file berekstensi .php dalam blog sudah sesuai dengan ketentuan standar web, maka blog kita akan terbebas dari kesalahan (error) atau peringatan (warning).
  2. CSS (Cascading Style Sheets) Validation Service: Validator CSS yang sering dijadikan dalam standar web adalah tool yang dikeluarkan oleh css-validator. Yang diuji adalah style blog pada file berekstensi .css yang sangat erat kaitannya dengan tampilan wajah blog. Kode-kode yang diuji adalah color (warna) dan value (nilai), baik dalam background (warna latar), font (huruf), maupun border (garis). Dalam hal ini, kita perlu selektif ketika memilih theme maupun plugin yang akan digunakan. Banyak theme dan plugin yang mengabaikan standar web. Jika memang diperlukan, kode css theme atau plugin yang akan kita gunakan bisa kita oprek terlebih dahulu.
  3. Accessibility: Uji validitas ini mungkin berkaitan dengan kemudahan akses dan popularitas blog kita. Semakin bagus aksesibilitas blog, semakin mudah blog kita bertengger di search engine. Lihat saja blog daniiswara.net. Postingan-postingannya hampir selalu berada di urutan teratas halaman 1 google. Untuk menguji tingkat aksesibilitas blog, kita menggunakan tool checker-atrc yang disediakan oleh ATRC (Adaptive Technology Resource Centre).
  4. Usability: Jujur saja saya belum mengetahui validasi usability, sebab tanpa mengoprek blog, umumnya blog kita sudah memiliki tingkat usabilitas 100%.
  5. Validitas RSS: RSS menunjukkan adanya format Rich Site Summary (RSS 0.91), RDF Site Summary (RSS 0.9 and 1.0), dan Really Simple Syndication (RSS 2.0). Format RSS/feed pada umumnya sudah menjadi setting bawaan dari engine blog yang kita gunakan.
  6. Speed: Kecepatan load sebuah blog ternyata juga menjadi bagian yang dipersyaratkan dalam standar web. Blog yang sudah terkompres melalui tool gzip akan memiliki ukuran file yang lebih ringkas sehingga loading blog menjadi lebih ringan. Untuk mengukur kecepatan blog, kita bisa menggunakan tool yang disediakan gidnetwork.com. Jika blog kita belum terkompres, sisipkan kode <?php ob_start(“ob_gzhandler”); ?> di bagian paling atas dalam file header.php sebelum kode deklarasi tipe dokumen blog.
  7. SEO: Kekuatan SEO blog berdasarkan Page Rank Google, alexa, atau posisi blog kita melalui search engine yahoo, google, atau MSN, berdasarkan analisis sakuiweb juga sangat berpengaruh terhadap standar web. Semakin tinggi PR dan posisi SEO-nya, blog kita akan memiliki standar web yang baik.
  8. Valid P3P: Saya juga belum tahu persis, apa kegunaan validitas P3P (Platform for Privacy Preferences) ini dalam sebuah standar web. Saya baru suka iseng untuk mengukur validitas P3P blog berdasarkan rujukan yang saya dapatkan dari Mbah Google.

Berdasarkan validasi sakuiweb, blog sawali.us baru memenuhi 80% standar web. Berikut ini skrinsyut-nya.

swsw2sw3sw4sw5sw6
Sementara itu, berdasarkan analisis SEO dengan memanfaatkan tool Raven SEO, blog ini memiliki skor 90, dengan ukuran file:
• HTML: 32.27KB
• Images: 390.89KB
• CSS: 4.84KB
• Scripts: 156.76KB
Total: 584.75KB

raven
Berdasarkan masukan Mas Andy, untuk sementara blog ini akan tampil tanpa adesense, sekaligus ingin mencoba belajar ngeblog berdasarkan standar web.
Tulisan ini jelas masih sangat banyak kekurangannya, termasuk penggunaan istilah yang mungkin kurang tepat. Mohon dimaklumi dan mohon sarannya jika ada kekeliruan. Terima kasih. ***

Read Full Post »

Juli 2007 merupakan saat yang tidak bisa saya lupakan dalam aktivitas ngeblog. Saat itulah saya pertama kali berkenalan dengan dunia blog. Awalnya, hanya iseng. Sekadar mencari dan menemukan media yang tepat untuk menuangkan pemikiran-pemikiran “usil” dan “slengekan”. Sekaligus juga merupakan bentuk “katharsis” dari kegelisahan saya yang selama ini selalu terkekang oleh otoritas redaktur media cetak (koran) jika ingin memublikasikan pemikiran-pemikiran “usil” dan “slengekan” itu. Sebelum ngeblog, saya memang sudah sering menulis di media cetak, seperti Kompas, Republika, Media Indonesia, Suara Merdeka, Wawasan, Solopos, dan sebagainya, baik berupa artikel opini, esai, maupun cerpen.

Karena tak mau terjebak dalam rutinitas dan aktivitas penulisan yang statis dan stagnan, saya berusaha mencari dan menemukan media lain yang bebas saya kelola secara mandiri. Akhirnya, saya pun membuat blog dengan menggunakan engine blogspot (blogger.com) dengan url: http://jalan-mendaki.blogspot.com. Lantaran sepi pengunjung dan tak mau terjebak dalam penggunaan engine blog tertentu, tiga bulan kemudian saya beralih menggunakan platform wordpress.com dengan url: http://sawali.wordpress.com. Saat itulah saya mulai intens melakukan aktivitas ngeblog. Blog bertitel Jalur Lurus itu agaknya mulai disukai pengunjung. Terbukti dari trafik yang tercatat dalam statistik.

blog1bloger

Saya mulai menemukan kenyamanan ketika banyak teman bloger yang merespon secara positif kehadiran blog itu. Saya jadi makin bersemangat dalam melakukan aktivitas blogwalking; berbagi informasi dan bersilaturahmi dalam suasana demokratis; tanpa dibatasi sekat-sekat geografis, latar belakang sosial-budaya, atau sekat-sekat primordial lainnya. Dari situlah saya mulai banyak mendapatkan “sahabat maya” dari berbagai latar belakang. Saya juga banyak belajar dari sahabat-sahabat bloger yang kebetulan memberikan respon terhadap setiap tulisan yang saya publikasikan, terutama berkaitan dengan dunia pendidikan, bahasa, sastra, dan budaya, sesuai dengan “misi” blog yang saya angkat sebagai tagline. Web dan blog sahabat-sahabat bloger yang menjalin silaturahmi dengan saya itulah yang menjadi “favorit” saya.

Enam bulan ngeblog bukannya membuat saya jenuh, melainkan justru semakin bersemangat. Bukan hanya artikel opini, esai sastra, cerpen, atau persoalan-persoalan pendidikan yang saya angkat sebagai tema tulisan, melainkan juga berbagai persoalan sosial, semacam korupsi, budaya instan, involusi budaya, atau berbagai pernik-pernik kehidupan lainnya yang seringkali menggelisahkan saya. Agar postingan lebih “berwarna” dan memiliki kekhasan, saya sengaja mengangkat tema-tema serius, tetapi dengan kemasan bahasa populer dan gampang dicerna. Banyak sumber yang bisa saya gunakan untuk memperkaya tulisan. Selain pengalaman-pengalaman reflektif dan buku-buku rujukan, saya juga memanfaatkan aktivitas surfing lewat search engine di internet. Dari sisi ini, agaknya tidak ada alasan seorang bloger jadi kehilangan ide-ide kreatif untuk membuat sebuah tulisan.

Karena ingin ngeblog lebih serius, pada 5 Januari 2008, saya memutuskan untuk membuat blog dengan domain sendiri. Engine yang saya gunakan masih sama, yaitu wordpress dengan url: sawali.info. Titel blognya adalah Catatan Sawali Tuhusetya dengan tagline “tentang dunia pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia”. Semboyan yang saya gunakan untuk melengkapi tagline tersebut adalah “hanya berupa kumpulan catatan ringan seorang guru tentang dunia pendidikan, bahasa, sastra, dan budaya. Sesekali menyentil peradaban yang “sakit” dengan gaya slengekan dan seadanya.”

Semula memang muncul rasa khawatir, jangan-jangan saya kehilangan sahabat-sahabat maya setelah beralih ke domain sendiri. Namun, justru komunitas dunia maya saya makin meluas. Pengunjung makin banyak, komentar pada setiap postingan pun makin mengalir hingga mencapai jumlah puluhan.

Saya juga baru saja membuat blog dengan domain baru atas layanan fasilitas hosting gratis untuk guru atas jasa baik Mas Budiono. Dalam waktu yang bersamaan, saya juga membuat lagi satu blog pribadi dan satu blog untuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMP/MTs Kabupaten Kendal atas fasilitas gratis dari webhost. Semoga kehadiran blog tersebut ada manfaatnya buat pengunjung.

Dari aktivitas ngeblog, saya pernah “didaulat” untuk mendampingi rekan-rekan sejawat guru dari Kabupaten Banyumas sebanyak 4 angkatan yang diikuti sekitar 330-an guru TIK untuk membuat blog bersama-sama di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Semarang (Jawa Tengah) pada bulan Januari 2008. Ini sebuah “blessing in disguise” yang tak pernah saya duga. Dari situlah saya punya kesempatan untuk menyampaikan pengalaman-pengalaman saya tentang aktivitas ngeblog dan manfaatnya kepada rekan-rekan sejawat.

Banyak pertanyaan menarik yang dilontarkan oleh rekan-rekan sejawat. Selain mempertanyakan terbatasnya akses dan koneksi internet, mereka juga menanyakan efektivitas ngeblog untuk mendukung kemajuan dunia pendidikan. Apakah guru yang melakukan aktivitas ngeblog dengan sendirinya mampu “menyulap” siswa didiknya jadi generasi masa depan yang hebat dan cerdas? Wah, pertanyaan yang tidak mudah dijawab. Saya cenderung berpendapat, ada banyak faktor yang menentukan hebat atau tidaknya generasi masa depan negeri ini. Guru hanya ibarat skrup dalam sebuah mesin raksasa. Sekokoh apa pun lilitan skrupnya, kalau mesinnya bobrok, tetap saja hancur.

Lalu, apa untungnya ngeblog dari sisi keilmuan dan kemajuan dunia pendidikan? Ngeblog, dalam pemahaman awam saya, merupakan media untuk melakukan aksi-aksi kreatif dan reflektif melalui tulisan dengan basis semangat berbagi dan bersilaturahmi. Dari sisi finansial, saya memang tidak mendapatkan apa-apa. Namun, dari sisi yang lain, selalu saja ada hikmah tersembunyi di balik aktivitas ngeblog itu. Yang jelas, dari sisi keilmuan, ngeblog akan terus memacu kita untuk tidak pernah berhenti belajar. Dari situlah pengetahuan dan ilmu kita akan terus berkembang seiring dengan makin banyaknya tulisan yang kita publikasikan sehingga akan melahirkan pemikiran-pemikiran kreatif dan inovatif untuk ikut memberikan sumbangsih pemikiran terhadap dinamika dunia pendidikan.

Lantas, bagaimana membagi waktu antara aktivitas ngeblog dan mengajar? Dari sisi waktu, guru termasuk profesi yang cukup “menguntungkan”. Tugas mengajar dalam sehari hanya sekitar 8 jam. Ini artinya, masih banyak waktu luang yang tersisa, sehingga bisa dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas lain yang bermanfaat, termasuk ngeblog. Dengan kata lain, aktivitas mengajar tidak akan terganggu aktivitas ngeblog yang dilakukan oleh seorang guru.

Ada pengalaman kreatif yang tak bisa saya lupakan setelah saya serius menekuni aktivitas ngeblog. Selain bisa melakukan aksi melalui tulisan, menumbuhkan semangat berbagi dan bersilaturahmi, cerpen-cerpen saya yang selama ini berserakan di media cetak dan hanya terpublikasikan di blog berhasil diterbitkan menjadi sebuah buku kumpulan cerpen Kumcer) berjudul “Perempuan Bergaun Putih”. Kumcer itu bisa terbit berkat bantuan seorang teman bloger yang kebetulan memiliki kepedulian terhadap dunia sastra. Yang lebih menarik bagi saya, proses peluncurannya yang berlangsung di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta pada Jumat, 16 Mei 2008, bersamaan dengan diskusi buku puisi “Kembali dari Dalam Diri” karya penyair Malaysia, Dr. Ibrahim Ghaffar. Hal ini juga berkat jasa baik Pak Maman S. Mahayana (dosen FIB UI Jakarta) yang kebetulan berkenan memberikan kata pengantar untuk Kumcer saya itu. Peristiwa ini jelas hanya akan menjadi sebuah mimpi jika saya tidak ngeblog.

Dunia maya agaknya akan makin dinamis dengan hadirnya banyak blog yang penuh “warna”, gaya, dan muatan isinya. Apalagi, kini juga banyak web yang memberikan layanan gratis. Dunia pendidikan yang diyakini menjadi “kawah candradimuka” peradaban, juga akan makin dinamis dan berkembang pesat jika banyak guru yang bersedia meluangkan waktunya untuk melakukan aktivitas ngeblog. Bahkan, bukan tidak mungkin, blog akan menjadi media interaktif dalam sebuah pembelajaran elektronik yang menarik dan menyenangkan untuk peserta didik.

Sudah saatnya blog menjadi “piranti” dan media strategis untuk melakukan aksi, berbagi, dan bersilaturahmi di tengah peradaban yang kini dinilai sedang “sakit”. Melalui blog, kita bisa memberikan “pencerahan” kepada publik akan pentingnya makna kearifan hidup sehingga tidak mudah terangsang untuk melakukan tindakan-tindakan konyol dan tak terpuji yang bisa menodai citra keharmonisan hidup.

Rekan-rekan sejawat guru atau siapa saja yang masih memiliki semangat untuk beraksi lewat tulisan, berbagi, dan bersilaturahmi, tak ada salahnya untuk mulai mengakrabi dunia blog. Mungkin ada baiknya hal-hal berikut ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk menjadi seorang bloger.

  • Jangan jadikan blog sebagai media untuk mencari ketenaran atau sensasi. Fakta sudah banyak membuktikan hal itu. Seleksi alam yang akan membuktikan bahwa blog semacam itu tak akan berumur panjang.
  • Tetapkan pola dan desain isi blog yang akan dibuat agar kita sendiri tidak merasa kesulitan dalam melakukan update tulisan.
  • Khusus untuk rekan-rekan sejawat guru, budayakan aktivitas ngeblog di luar jam-jam mengajar di sekolah. Jam kerja guru saya kira masih terlalu pendek jika dibandingkan dengan waktu luangnya. Nah, akan lebih bagus jika waktu luang tersebut kita manfaatkan untuk melakukan aktivitas ngeblog yang sangat bermanfaat untuk membangun tradisi keilmuan.

Nah, sudah saatnya kita menjadikan blog sebagai media yang cerdas dan mencerahkan dalam membangun aksi, berbagi, dan bersilaturahmi ketika dunia sudah menjadi satu atap dalam sebuah perkampungan global. Kalau bukan sekarang, lantas kapan lagi? Yaps, salam kreatif dan salam ngeblog! ***

Read Full Post »

hostguruBisa jadi terkesan bombastis kalau blog ini menggunakan judul: “Mendaki Pelangi” dengan tag: “Menatap Matahari”. Tidak membumi, jadinya, hehehe … Haks, benar juga, karena pelangi sendiri jarang bersentuhan dengan bumi. Dia hanya muncul ketika hujan atau gerimis terkuak dari pintu langit, lantas dalam waktu yang bersamaan, matahari muncul. Sinarnya menerpa guyuran hujan hingga berimbas pada munculnya spektrum warna-warni. Meski beraneka warna, warna-warna pelangi memberikan sentuhan keindahan yang memesona dan eksotis. Pelangi bisa melambungkan khayal seorang pengarang hingga ke titik batas imajinasi yang paling limit. Demikianlah idealnya perbedaan itu. Bisa menumbuhkan dinamika. Tidak menang-menangan; tidak menganggap orang yang tidak sependapat sebagai sosok yang mesti dimusuhi.

Mengapa mesti mendaki? Kalau sejenak kita melakukan refleksi, sebuah institusi bernama negara-bangsa (nyaris) tak pernah selesai. Negara dan bangsa dibangun lintasgenerasi yang memiliki kesinambungan sejarah. Negara-bangsa juga tidak mewujud begitu saja dalam tataran praksis kehidupan. Negara dan bangsa mana pun akan terus berproses untuk menemukan mimpi-mimpinya.

Mungkin terlalu berlebihan kalau mengaitkan kehadiran blog ini dengan “warna-warni pelangi” dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, sebagai rakyat jelata yang selalu risau oleh berbagai praktik kekerasan yang marak terjadi akibat perbedaan pendapat berbasiskan sentimen kesukuan, agama, ras, atau antarkelompok, rasanya tidak salah kalau saya sekadar ikut memberikan “saksi” melalui tulisan-tulisan yang berawal dari pemikiran-pemikiran naif saya.

Semoga kehadiran blog ini bisa ikut memberikan seberkas warna dalam spektrum warna-warni kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Tak lupa, saya mengucapkan terima kasih kepada Mas Budiono yang telah berkiprah ikut andil memajukan pendidikan di negeri ini dengan memberikan layanan hosting gratis 100% kepada 20 orang guru. Semoga upaya mulia ini mendapatkan sambutan hangat dari rekan-rekan sejawat.

Kepada sahabat-sahabat bloger saya ucapkan selamat datang di gubug saya yang baru, semoga bisa makin memperat jalinan silaturahmi dan semangat untuk berbagi. Demikian juga kepada para pengunjung, saya ucapkan sugeng rawuh, semoga jalinan silaturahmi secara maya ini bisa menjadi media untuk saling bercanda dan berdiskusi. Yaps, selamat mendaki pelangi dan menatap matahari!

Salam kreatif,

Sawali

Read Full Post »